Banyak kasus meninggal dunia yang diakibatkan oleh virus Flu Burung (H5N1)saat ini yang bukan saja menyerang ternak unggas tetapi juga telah dapat menyerang manusia, untuk itu kita dapat melakukan pencegahan dan pengendalian virus ini agar tidak menyangkit dan menyebar luas dilingkungan kita.
Konsumsi produk ternak unggas dengan aman
Untuk mengkonsumsi daging ayam, masak daging pada suhu mendidih lebih dari 1 menit, karena virus AI akan mati pada suhu 80 derajat celcius pada pemanasan selama 1 menit. Sedangkan untuk merebus telur dapat dilakukan pada suhu di atas 64 derajat celcius selama 6 menit, karena virus akan mati pada suhu 64 derajat celcius pada pemanasan selama 4,5 menit).
Gejala penyakit dan penyebarannya
Gejala klinis yang sering ditemukan pada ayam/unggas yang terjangkit flu burung, antara lain:
Jengger dan pial membengkak dengan warna kebiruan
Perdarahan merata pada kaki yang berupa bintik-bintik merah (ptekhi) atau ada sering disebut juga "kaki kerokan"
Adanya cairan pada mata dan hidung (gangguan pernapasan)
Keluar cairan eksudat jernih hingga kenthal dari rongga mulut
Diare
Haus berlebihan
Kerabang telur lembek
Tingkat kematian sangat tinggi mendekati 100% (kematian dalam waktu 2 hari, maksimal 1 minggu)
Media penyebaran dan penularan dapat melalui (a) kotoran unggas, (b) sarana transportasi ternak, (c) peralatan kandang yang tercemar, (d) pakan dan minuman unggas yang tercemar, (e) pekerja di peternakan, (f) burung.
Pencegahan, Pengendalian, dan Pemberantasan
Prinsip dasar yang diterapkan dalam pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan Avian influenza atau flu burung ini, adalah:
Mencegah kontak antara hewan peka dengan virus AI
Menghentikan produksi virus AI oleh unggas tertular (menghilangkan virus AI dengan dekontaminasi/disinfeksi)
Meningkatkan resistensi (pengebalan) dengan vaksinasi
Menghilangkan sumber penularan virus, dan
Peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness)
Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan melalui 9 tindakan yang merupakan satu kesatuan satu sama lainnya yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:
Peningkatan biosekuriti
Vaksinasi
Depopulasi (pemusnahan terbatas atau selektif) di daerah tertular
Pengendalian lalu lintas keluar masuk unggas
Surveillans dan penelusuran (tracking back)
Pengisian kandang kembali (restocking)
Stamping out (pemusnahan menyeluruh) di daerah tertular baru
Peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness)
Monitoring dan evaluasi
Apa yang harus dilakukan untuk melindungi peternakan pada saat tidak terjadi wabah AI di sekitar peternakan?
Jagalah agar ternak unggas dalam kondisi baik, antara lain, mempunyai akses ke air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, menerima produk-produk yang bebas cacing dan sudah divaksinasi
Jagalah ternak agar selalu berada di lingkungan yang terlindung
Periksalah barang-barang yang masuk ke dalam peternakan
Apa yang harus dilakukan untuk melindungi peternakan pada saat terjadi wabah AI di sekitar peternakan?
Peliharalah ternak di tempat yang terlindungi
Jangan membeli atau menerima hewan baru ke dalam peternakan
Batasi dan kendalikan orang yang masuk ke peternakan
Sapu pekarangan, bersihkan kandang, peralatan, sepeda motor secara berkala
Simpan pupuk kandang (jauhkan dsri kolam, sumur, dll)
Sumber: http://www.litbang.deptan.go.id
19 March 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)