Rp 110 Juta Masuk Rekening 1 Kelompok Tani
Kadis Peternakan dan Perikanan Muarojambi, Mulyadi, membantah keras dugaan menyelewengkan dana bantuan restrukturisasi perunggasan 2009. Dia memastikan pengunaan dana itu telah tepat sasaran. “Itu tak benar. Penggunaannya sudah tepat sasaran,” bantah Mulyadi di ruang kerjanya, kemarin.
Dijelaskan Mulyadi, program restrukturisasi memang kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan yang dipimpinnya. Namun, pihaknya hanya bertugas sebatas pengawasan, sedangkan pengelolaan dana diserahkan langsung kepada kelompok tani. “Jadi, dana Bansos dari Deptan itu masuk ke rekening kelompok tani. Kita hanya mengawasi,” lanjutnya.
Meski dituding diduga menyalahkangunakan anggaran, namun Mulyadi tak merasa kecewa. Sebab, pihak yang menuding mungkin curiga dana Bansos itu dikelola langsung oleh Kadis. “Saya kira ini karena kurang kordinasi saja, sehingga timbul kecurigaan,” katanya.
Diterangkan Mulyadi, dana Bansos 2009 sebesar Rp 110 juta dari Deptan masuk ke rekening Kelompok Tani Wanita Mandiri di Desa Solok, Kec Kumpeh Ulu. Dana restruksturisasi itu digunakan kelompok tani yang diketuai Lili Suryani untuk membeli ayam, pakan ternak, kandang, dan obat-obatan untuk mencegah penyakit.
Kelompok tani ini, sebut Mulyadi, terpilih sebagai penerima Bansos restrukturisasi unggas karena dinilai paling layak menerimanya. Hasil verivikasi pihaknya, sistem pembukuan, keuangan, dan pengelolaan kandang milik kelompok tani kaum hawa ini sangat baik. “Memang kelompok tani ini sudah bagus, tapi kita menginginkan lebih bagus lagi,” jelasnya.
Pemilihan kelompok tani ini, menurut Mulyadi, tanpa unsur kepentingan, namun murni berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya. “Saya tak memiliki unsur kepentingan di sini. Penunjukan ini murni hasil evaluasi,” katanya. Sebagai bukti pihaknya tak main-main, Mulyadi menyebut saat ini Kelompok Tani Wanita Mandiri berada pada peringkat teratas dari semua kelompok tani di Muarojambi.
Sumber: Jambi Ekspress
 |
| Koruptor |
Dijelaskan Mulyadi, program restrukturisasi memang kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan yang dipimpinnya. Namun, pihaknya hanya bertugas sebatas pengawasan, sedangkan pengelolaan dana diserahkan langsung kepada kelompok tani. “Jadi, dana Bansos dari Deptan itu masuk ke rekening kelompok tani. Kita hanya mengawasi,” lanjutnya.
Meski dituding diduga menyalahkangunakan anggaran, namun Mulyadi tak merasa kecewa. Sebab, pihak yang menuding mungkin curiga dana Bansos itu dikelola langsung oleh Kadis. “Saya kira ini karena kurang kordinasi saja, sehingga timbul kecurigaan,” katanya.
Diterangkan Mulyadi, dana Bansos 2009 sebesar Rp 110 juta dari Deptan masuk ke rekening Kelompok Tani Wanita Mandiri di Desa Solok, Kec Kumpeh Ulu. Dana restruksturisasi itu digunakan kelompok tani yang diketuai Lili Suryani untuk membeli ayam, pakan ternak, kandang, dan obat-obatan untuk mencegah penyakit.
Kelompok tani ini, sebut Mulyadi, terpilih sebagai penerima Bansos restrukturisasi unggas karena dinilai paling layak menerimanya. Hasil verivikasi pihaknya, sistem pembukuan, keuangan, dan pengelolaan kandang milik kelompok tani kaum hawa ini sangat baik. “Memang kelompok tani ini sudah bagus, tapi kita menginginkan lebih bagus lagi,” jelasnya.
Pemilihan kelompok tani ini, menurut Mulyadi, tanpa unsur kepentingan, namun murni berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya. “Saya tak memiliki unsur kepentingan di sini. Penunjukan ini murni hasil evaluasi,” katanya. Sebagai bukti pihaknya tak main-main, Mulyadi menyebut saat ini Kelompok Tani Wanita Mandiri berada pada peringkat teratas dari semua kelompok tani di Muarojambi.
Sumber: Jambi Ekspress
1 Komentar:
Artikel yang menarik ...salam kenal dan sukses selalu.