30 July 2010

Jawaban Atas Teka Teki Ayam Atau Telur

Selama ini mungkin masih banyak yang bertanya-tanya dan mencari jawaban yang pasti terhadap mitos Mana yang terlebih dahulu Ayam atau Telur. Sebagian berpikir ayam terlebih dahulu dengan alasan masing-masing dan ada juga yang memberikan jawaban telur yang terlebih dahulu ada dan tentu saja dengan alasan dan argumen mereka masing-masing 
 
Namun dengan semakin maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi secara pesat. Maka, semua teka teki yang selama ini ada disekitar kita akan terpecahkan. Bicara soal sekuensi dan amplifikasi gen, unsur dasar penyusun materi makhluk hidup, bukan pula hal yang mustahil. Dengan konsep yang pertama kali dikemukan oleh Karry Mullis, jiplakan (kopi) DNA dapat dibuat dengan metode PCR. Metode ini kemudian disempurnakan sehingga orang mampu mendeteksi sifat hereditas, penyakit, menentukan adanya hubungan darah/orang tua biologis hingga ke pemastian pelaku kejahatan. Gen unggas dan manusiapun kini sudah komplit terpetakan, sehingga memudahkan para ahli mengontrol sifat-sifat negatif/penyakit yang berahaya atau yang tidak diinginkan.
 
Penemuan terkini adalah dalam hal menjawab kemungkinan yang duluan muncul, “Ayam atau Telur”. Baru-baru ini serangkaian riset simulasi metadinamik berhasil mengungkapkan bahwa ayam adalah yang muncul duluan, baru kemudian telur. Berita ini dirilis oleh majalah World Poultry Online baru-baru ini dan disiarkan beberapa media internasional termasuk CNN serta diterbitkan di jurnal Angewandte Chemie edisi internasional. Penemuan penting ini di dasarkan kepada fakta bahwa pembentukan kulit (cangkang) telur bisa terjadi karena dipicu oleh sebuah protein pengontrol yang hanya terdapat pada ovarium (indung telur) ayam. Dengan demikian sebuah telur hanya bisa dibuat di dalam tubuh ayam, dan bukan sebaliknya! Adalah Dr. Colin Freeman dan tim dari Universitas Sheffield serta koleganya dari Universitas Warwick di Edinburgh yang mengamati kerja protein spesifik tersebut menggunakan komputer super canggih bernama HECToR. Protein tersebut dinamakan Ovocledidin-17 (OC-17) yang bertindak sebagai katalis untuk memacu pembentukan kulit telur sehingga embryo ayam dapat berkembang aman di dalamnya.
 
Lebih jauh tim peneliti merinci bahwa protein OC-17 inilah yang bertanggung jawab merubah kalsium karbonat (CaCO3) yang diperoleh ayam menjadi kristal kalsit yang nantinya menyusun kulit telur. Disinyalir kemampuan protein ini pada ayam jauh lebih tinggi daripada kemampuan yang sama oleh spesies hewan lain, yakni 6 g kulit telur dalam 24 jam! Apakah pembuktian ini menegaskan bahwa penciptaan makhluk hidup di muka bumi memang dalam bentuk makhluk utuh (bukan telur) dan berpasangan.

Back To Top