31 October 2012

MENTERI PERTANIAN AJAK PETANI UNTUK TANAM SERENTAK

Pembaca, Petani Indonesia dimana pun Anda berada. Menurut laporan dan hasil pemantauan,  hujan sudah mulai banyak mengguyur   wilayah sentra pertanian di tanah air. Alhamdulillah. Kita mesti menyambutnya. Tak hanya dengan ungkapan rasa syukur, tetapi juga dengan sikap dan tindakan dengan memanfaatkan anugerah ketersedian air dengan melakukan gerakan menanam padi secara serentak.
Kita perlu semaksimal dan seoptimal mungkin memanfaatkan Musim Tanam Oktober-Maret dengan sebaik-baiknya untuk mengejar target-target usaha peningkatan produksi dan produktivitas padi nasional. Momentum ini perlu dimanfatkan sebaik-baiknya, kara MT Ok-Mar punya kontribusi besar dalam penimnkatan produksi tahunan.
Karena musim tanam  bersamaan dengan jatuhnua musim penghujan, para petani perlu  mewaspadai potensi munculnya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), salah satunya adalah hama wereng. Maka, pendampingan dari penyuluh dan pengawalan bersama pengamat hama (POPT) perlu lebih intensif lagi. Peran aktif dalam Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) maupun SL Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) padi mutlak diperlukan.
Kerjasama, koordinasi dan sinergi antar petani, penyuluh, pengamat hama, peneliti dan pembina teknis di daerah jelas diperlukan untuk mengawal kegiatan produksi ini. Termasuk di dalamnya partisipasi pengawasan ketersediaan pupuk bersubsidi dari KP3 (Komite Pengawas Pupuk dan Pestisida), distributor pupuk maupun industri pupuk terkait. Kita berharap pupuk bersubsidi tersedia secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, tepat sasaran, tepat harga dan tepat administrasi. Jangan biarkan kebocoran atau penyimpangan pupuk bersubsidi terjadi, sekecil apa pun di mana pun.
Kepada petani, kami mengajak untuk menggunakan varietas benih unggul bermutu dan bersertfikat. Para Petani yang beruntung mendapat bantuan benih, silakan digunakan sebaik-baiknya. Bagi yang belum mendapat bantuan langsung, silakan dipilih benih-benih unggul yang tersedia. Ada cukup banyak pilihan benih unggul yang bisa dipakai petani. Ada yang spesifik lokasi, ada yang adaptif dengan kondisi iklim. Ada yang unggul untuk lahan sawah irigasi, padi rawa, ada yang tahan genangan, ada yang tahan kekeringan, ada juga yang tahan hama penyakit tanaman. Mana yang paling cocok dipilih, silakan berkonsultasi dengan penyluh setempat.
Untuk membantu dan memandu para petani, Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sesungguhnya telah membuat kalender tanam untuk setiap kecamatan di Indonesia. Informasi ini ada di kantor-kantor balai penyuluhan maupun dinas pertanian terdekat. Dalam kalender tanam tersebut, sudah tersedia rekomendasi pemupukan yang benar dan berimbang  sesuai kondisi hara di setiap kawasannya. Agar hasilnya optimal, para petani hendaknya tidak berlebihan menggunakan pupuk kimia. Gunakan secukupnya sesuai rekomendasinya. Lebih baik lagi bila sudah memperhatikan pola pemupukan yang  berimbang antara pupuk kimia dan pupuk organik.
Kepada para petani, penyuluh, pengamat hama, peneliti dan seluruh aparat pertanian di lapangan, saya mengajak mari kita manfaatkan momentum Musim Tanam Oktober-Maret ini sebagai peluang untuk menggenjot produksi dan produktivitas padi kita. Mari secara bersama-sama kita bekerja keras, mengerahkan segala daya dan upaya, untuk  mencapai target-target yang telah kita tetapkan bersama. Semoga setiap butiran benih yang kita tanam bisa tumbuh dan berkembang menjadi rumpun-rumpun padi yang subur, bermalai banyak dengan bulir-bulir yang bernas, hingga  membuahkan hasil panen yang berlimpah dan membawa berkah. Saat panen tiba kelak, kita berharap, harganya masih tetap bagus hingga setiap tambahan produksi  bisa menambah pendapatan dan ujungnya dapat meningkatkan kesejahteran buat seluruh petani.
Akhirnya, pembaca dan Petani Indonesia dimana pun Anda berada, pada kesempatan ini, saya atasnama pribadi dan keluarga besar Kementerian Pertanian mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha. Semoga segala kerja keras dan pengorbanan kita bernilai ibadah, mendapat hasil yang maksimal, dan balasan yang lebih baik lagi dari Allah SWT.  


Sumber: www.deptan.go.id

3 Komentar

Back To Top